Yang Tersisa di Medan Zoo, Potret Buram Pengelolaan Satwa di Indonesia
Kondisi Medan Zooatau Kebun Binatang Medan yang berada di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, terus mendapat sorotan. Deretan kematian misterius lima harimau dalam tiga bulan terakhir hanyalah puncak gunung es dari permasalahan kompleks yang menjerat kebun binatang tertua di Sumatera Utara ini.
Meski begitu, kematian satwa langka di Medan Zoo tak lantas membuat manajemen berbenah. Ketika CNN Indonesiaberkunjung ke Medan Zoo, langkah kaki disambut oleh kandang-kandang kosong yang dihiasi tanaman merambat dan ilalang liar. Pohon-pohon bambu yang runtuh ke dalam kandang dibiarkan begitu saja.
Di tepi danau kecil yang tak terawat, empat unit sampan usang dibiarkan tergeletak, menjadi saksi bisu masa kejayaan Medan Zoo yang telah lama sirna. Medan Zoo memang sudah lama tak bergairah. Kunjungan wisatawan hanya bisa dihitung jari. Satwa-satwa di sana menjalani hidup dengan keprihatinan. Bahkan mayoritas kandang di Medan Zoo hanya berisi satu satwa, tanpa pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampakan serupa juga terjadi di kandang si amang. Primata ini mengambil sisa kulit pisang yang tergeletak di lantai kandang yang berkerak. Lalu memakannya. Tak tampak wadah minuman di dalam kandang. Namun begitu, di dalam kandang berserakan sampah botol minuman air mineral.
Di sisi lain, panas terik membuat elang laut berdada putih yang menghuni salah satu kandang cukup berisik. Satwa liar itu mencoba mengais wadah berisi sisa air berlumut yang bertengger di atas batu, lalu mencoba meminumnya.
Kondisi kandang harimau juga tak kalah memilukan. Meski berukuran besar, namun kandang tersebut tak dilengkapi atap untuk berteduh. Harimau Sumatra tampak terengah-engah di pojok kandang. Hanya bak terbuat dari semen berukuran satu meter berisi air berlumut menemani tidur sang hewan buas pada siang terik itu.
![]() |
Warung-warung pedagang yang berada di dalam kawasan Medan Zoo yang dulunya ramai kini tinggal kenangan. Bangku-bangku kayu dan mejanya diselimuti terpal berdebu, menandakan tempat itu sudah lama terbengkalai.
Warung-warung ini biasanya menjajakan makanan ringan untuk pengunjung. Musik remix yang pernah menggema di warung warung tersebut kini digantikan oleh suara pilu satwa yang terabaikan.
Medan Zoo, yang dulunya menjadi kebanggaan Sumatera Utara, kini menjelma menjadi simbol keprihatinan dan kelalaian. Masa depan satwa-satwa di Medan Zoo masih diselimuti kabut ketidakpastian. Kisah Medan Zoo adalah potret buram pengelolaan satwa di Indonesia.
Sementara itu, salah satu pengunjung yang ditemui CNN Indonesiabernama Dina Fitriana tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Perempuan yang tinggal di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan tersebut mengaku beberapa kali mengunjungi Medan Zoo. Ia menceritakan pengalamannya melihat kandang-kandang kotor dan satwa-satwa yang tampak kelaparan.
"Di Tahun 2019 saya sempat ke Medan Zoo membawa anggota keluarga yang datang dari luar kota. Saat itu kondisinya memang sudah menyedihkan. Saya lihat kandang-kandang kotornya keterlaluan. Seolah manajemen Medan Zoo cuma mau dapat uang saja dari pengunjung tanpa memperhatikan kesejahteraan satwa di dalamnya. Bahkan pengunjung sangat leluasa melempar sampah dan makanan ke dalam kandang satwa, " ujarnya.
Menurut Dina, kepercayaan publik terhadap pengelolaan Medan Zoo telah runtuh. Kegagalan manajemen dalam memelihara satwa dan menjaga kebersihan menjadi bukti nyata bahwa Medan Zoo tak lagi layak menjadi tempat wisata edukasi. Dia menilai Wali Kota Medan Bobby Nasution seharusnya bisa memberi perhatian dengan memperbaiki kondisi Medan Zoo.
"Kalau dulu kan enggak banyak media yang memfollow up masalah Medan Zoo. Tapi sekarang bobroknya manajemen Medan Zoo semakin kelihatan. Medan Zoo ini kan tanggung jawab Pemkot Medan,"katanya.
"Kalau kondisinya seperti ini, buat apa dipertahankan? Saya pikir Medan Zoo ini sudah lama tak layak, seolah-olah satwanya dibiarkan mati kelaparan, sebaiknya ditutup saja," ungkapnya.
Dalam kurun waktu November 2023 - Februari 2024, tercatat lima harimau di Medan Zoo merenggang nyawa masing masing tiga harimau Sumatra dan dua harimau Benggala. Awalnya harimau Sumatra bernama Erha mati di Medan Zoo pada 3 November 2023. Jantan berusia 11 tahun itu sakit dan tidak mau makan. Selama hidupnya, satwa langka ini tidak pernah kawin.
![]() |
Kemudian harimau benggala bernama Avatar yang mati di Medan Zoo pada Desember 2023. Lalu harimau Sumatera bernama Nurhaliza alias Putri mati di Medan Zoo pada 31 Desember 2023 pukul 16.48 WIB. Satwa langka ini mengalami pneumonia dan renal disease karena menempati kandang yang tak layak, rusak dan lembab.
Tak butuh waktu lama, harimau benggala bernama Wesa mati di Medan Zoo pada 22 Januari 2024. Jantan berusia 17 tahun itu mengalami dibius infausta atau sakit yang sulit disembuhkan. Terbaru harimau Sumatra bernama Bintang Sorik atau Binsor mati di Medan Zoo pada Selasa 13 Februari 2024. Saat ini tersisa delapan harimau di Medan Zoo masing masing 3 harimau Sumatra dan 5 lainnya harimau Benggala.
Selain harimau, organisasi pencinta satwa liar The Wildlife Whisperer of Sumatra mencatat dalam kurun waktu November 2023 - Februari 2024, terdapat 6 kematian satwa liar di Medan Zoo antara lain 1 Owa Agile, 2 kucing emas, 1 orangutan Kalimantan, 1 bangau Tong Tong, dan 1 kuda betina yang mati saat proses melahirkan tanpa diketahui pengelola Medan Zoo.
Direktur Eksekutif WALHI Sumut Rianda Purba saat dikonfirmasi CNN Indonesiabeberapa waktu lalu meminta Medan Zoo ditutup sementara sampai tempat wisata itu bisa memenuhi standar pengelolaan satwa sebagai lembaga konservasi.
"Jika fasilitas, infrastruktur, termasuk penyediaan pakan satwa, serta manajemen pengelolanya bisa dipastikan berjalan profesional, Medan Zoo bisa dibuka kembali untuk lokasi konservasi," kata Rianda.
Rianda menilai, pihak yang paling bertanggung jawab atas kondisi yang dihadapi Medan Zoo saat ini adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Medan Zoo sendiri merupakan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pemkot Medan.
"Seharusnya, Pemkot Medan bisa menyediakan manajemen yang lebih baik dan profesional untuk pelaksanaan tata kelola kebun binatang sebagai lembaga konservasi dan pusat pendidikan konservasi bagi publik," ujarnya.
WALHI juga mendesak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut mengevaluasi total seluruh tata kelola dan manajemen Medan Zoo agar kematian satwa tidak terulang lagi. Selain itu hewan-hewan tersisa yang masih hidup di Medan Zoo mesti dicek kesehatannya untuk mengetahui kondisinya dan kasus kematian satwa tak terjadi lagi.
"Hewan-hewan yang rentan dikeluarkan atau dipisahkan lebih dulu, agar evaluasi bisa berjalan secara utuh. Ini jadi tugas dan peran dari BBKSDA Sumut. Hewan-hewan yang rentan kesehatannya di Medan Zoo bisa dirawat sementara sampai kondisinya membaik," lanjut Rianda.
Rianda juga meminta keterbukaan informasi seluas-luasnya mengenai kondisi Medan Zoo, termasuk persoalan keuangan. Sebab, dia menilai publik perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik memprihatinkannya kondisi Medan Zoo.
"Hasil evaluasi dan monitoring nanti harus dipublikasikan. Kalau masalahnya anggaran, di tahun ini dan tahun-tahun ke depan Pemkot Medan harus bisa memastikan ketersediaan anggaran yang cukup," sarannya.
![]() |
Di sisi lain, Wali Kota Medan Bobby Nasution tak mau disalahkan dengan kematian lima harimau di Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan dalam tiga bulan terakhir. Menurutnya kematian satwa langka itu lantaran karena sudah tua.
"Ya masih sama saya sampaikan kita lihat semuanya aspek seluruh mulai dari manajemen. Saya bukan gak mau disalahkan, enggak, karena jangan kita mau merasa benar tapi dengan menyalahkan orang," kata Bobby di Medan pada Selasa (13/2/2024).
Bobby pun menyebutkan bahwa harimau di Medan Zoo memang sudah tua dan tidak ada penerusnya. Tak hanya itu, menantu Presiden RI Jokowi itu mengklaim bahwa kematian harimau memang wajar.
"Mau merasa benar harus bisa cari fakta yang sebenarnya. Lihatlah usianya, yang jadi persoalannya ketika sudah tua dia tak ada penerusnya. Jadi kalau misalnya kebun bintang misalnya Medan Zoo ini pun bagus kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa gak boleh mati," ungkapnya.
-
Gaya Rambut Travis Kelce, Pacar Taylor Swift Jadi Tren Pria KekinianCerita Pertama Kali Warren Buffett Naksir ke BYDViral Pria Raba Bokong Penumpang Wanita di TransJakarta, Netizen Geram: Mukanya Kenapa Gak Disorot?Cerita Pertama Kali Warren Buffett Naksir ke BYDMayoritas Kreditur Sudah Setujui Rencana Merger MFIN dan Adira FinanceTerlambat Jadwalkan Pembahasan APBDPemerintah Jamin Stok LPG di Periode Nataru Aman!LPKR Catat Kinerja Solid pada Kuartal Perama 2025, Segmen Real Estat Tumbuh 39%Disorot dalam Debat, Apa Beda Stunting dan Gizi Buruk?Sumur Garapan Anies Disenggol, Poyuono Disentil Mustofa: Hidup di Jakarta Kok Kaget Lihat Banjir!
下一篇:Mendagri Buka Opsi Magang untuk Lucky Hakim imbas Liburan ke Luar Negeri Tanpa Izin
- ·Pengamanan Shalat Idul Fitri di Istiqlal Diperketat, Wapres RI Direncanakan Hadir
- ·Cerita Pertama Kali Warren Buffett Naksir ke BYD
- ·Tim Hukum Nasional Anies
- ·Mahasiswi IPB Hilang Terseret Banjir Di Bogor Ditemukan Di Jakbar
- ·29 Juta Turis Kunjungi Malaysia pada 2023, Indonesia Sumbang Berapa?
- ·Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Demo Akbar Ojol
- ·FOTO: Tradisi Keramas Pakai Sampo Dingin di Jepang
- ·Syahrul Yasin Limpo Akan Diperiksa Polri Atas Kasus Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri Hari Ini
- ·FOTO: Anak Harimau Sumatra Lahir di Kebun Binatang Roma
- ·Khawatir Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Belum Dilaporkan, Dinkes DKI Sisir RS di Jakarta
- ·Ini Manfaat Menakjubkan Makan Mangga, Bisa Bikin Kulit Awet Muda
- ·KPK Terus Buru Keberadaan Harun Masiku
- ·Penerimaan Pajak Anjlok, Pengamat Soroti Peran Coretax
- ·UU ITE Baru Memungkinkan Seorang Penyidik Bisa Beri Perintah Kepada Google
- ·Menparekraf Sebut Program 5 Destinasi Super Prioritas Akan Dilanjutkan
- ·Tergerus Arus Kali Cipinang, Tebing 10 Meter di Cibubur Longsor, 2 Rumah Terdampak
- ·Gerai Kopi China Jual Latte Gurih, Campuran Espresso dan Saus Babi
- ·Ular Masuk Kereta, Penumpang Satu Gerbong Dievakuasi
- ·Tewaskan Tiga Siswa, Polisi Telah Periksa Kepsek hingga OB di Kasus Robohnya Tembok MTsN 19 Jakarta
- ·Warga Jakarta Mending pada Prokes Deh, Riza Patria Sebut Angka Korban Omicron di Jakarta Mencapai...
- ·THR Cair! Saldo Dana Rp 300 Ribu Langsung Masuk Rekening Kamu, Cek Bansos BLT BBM Lewat Cara Ini
- ·BEM SI Tuntut Jokowi Mundur, Refly Harun: Boleh Gak? Saya Jawab itu Boleh!
- ·KPU Nyatakan Surat Suara Taipei Tidak Sah dan akan Dikirim Kembali
- ·Ini Manfaat Menakjubkan Makan Mangga, Bisa Bikin Kulit Awet Muda
- ·Harga Emas Antam di Pegadaian Dijual Mulai Rp1.044.000, UBS dan Galeri 24 Dipatok Segini
- ·Ular Masuk Kereta, Penumpang Satu Gerbong Dievakuasi
- ·5 Jalur Pendakian Sumbing untuk Pemula dan Perkiraan Waktu Mendakinya
- ·Jadi Pengangguran Setelah Disanksi Pemprov DKI, Karyawan Minta Pelabuhan PT KCN Kembali Dibuka
- ·Kepergok Curi Motor di Cengkareng Jakbar, Duo Bandit Bonyok Dihajar Massa
- ·7 Rumah Semi Permanen Di Kebon Jeruk Kebakaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api
- ·Cara Menghilangkan Kutu Beras Secara Alami
- ·Firli Bahuri Kembali Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri Hari Ini
- ·Olah TKP Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Center, Polisi: Kondisi di Dalam Masih Panas
- ·FOTO: Merayakan Membaca di IIBF 2024
- ·Minum Cokelat Panas Sebelum Tidur, Sudah Tepatkah?
- ·Moo Deng Si Kuda Nil Viral Didaftarkan Hak Cipta, Bakal Rilis Kemeja