Kisah Menegangkan 2 Pekerja Pembersih Patung Buddha Tertinggi di Dunia
Muncul dari kepala patung perunggu Buddha tertinggi di dunia, lalu turun ke telinga kanannya, dua pekerja spesialis tampak sedang membersihkan patung megah yang berada di Jepangitu.
Dua pekerja ini setiap tahun membersihkan patung perunggu Buddha itu agar tampak berkilau. Senin adalah hari yang dipilih untuk merapikan patung yang menjulang tinggi di atas Kota Ushiku, timur laut Tokyo, Jepang, tersebut.
Dengan menggunakan pistol air bertekanan tinggi, dua pekerja itu menyemprotkan air ke debu dan kotoran burung yang menutupi patung yang juga dikenal sebagai Monumen Ushiku Daibutsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tugas yang sangat tidak biasa," kata salah satu petugas kebersihan veteran patung perunggu Buddha itu, Kazuyoshi Taguchi yang berusia 54 tahun, kepada AFP.
Ketika ia dan Kazumi Minowa, 51 tahun, pertama kali melakukan tugas tahunan itu, keduanya mengaku mendapat tantangan yang luar biasa.
Kami tidak tahu cara membersihkan patung itu dan menghadapi banyak kesulitan, seperti tubuh kami yang terguling dan tertiup angin (saat sedang membersihkan)," kata Taguchi.
Pada hari Senin, mereka membawa tali dan ember berisi air menaiki tangga ke puncak patung Buddha, yang tingginya tiga kali lipat Patung Liberty tanpa alasnya.
Mereka kemudian turun melalui 480 gulungan tali khusus, yang masing-masing selebar satu meter, sebelum menyemprotkan cairan pembersih ke arah telinga patung, yang selama setahun kotor hingga berwarna putih dan abu-abu.
Ushiku sendiri merupakan tempat penting bagi agama Buddha Jepang. Pengunjung Ushiku Daibutsu dapat naik lift ke dalam tubuh besar patung itu dan mengintip ke luar jendela dari dadanya, sekitar 85 meter di atas tanah.
Taguchi, yang merupakan mantan petinju amatir dan Minowa, seorang pria penggemar memancing, sama sekali tidak memiliki latar belakang dalam panjat tebing, tetapi keduanya bangga untuk melaksanakan tugas khusus. Secara tradisional Taguchi dan Minowa dikenal sebagai petugas "pembersihan jelaga" untuk waktu yang lama.
"Pembersihan jelaga merupakan acara tahunan di kuil-kuil Jepang, tempat para biksu dan pemuja membersihkan debu dari altar dan membersihkan bangunan. Biasanya kami menggunakan sapu bambu, tetapi terlalu kecil untuk patung Buddha ini," kata perwakilan kuil Ushiku, Masahiro Maekawa.
"Acara ini juga memiliki makna bagi kami untuk merenungkan tahun ini, dan memulai tahun baru dengan pola pikir yang segar," tambahnya.
(wiw)(责任编辑:综合)
- Daebak! Karena Corona, Sampah Ibu Kota Susut 620 Ton Per Hari
- Alasan Perlu Hindari Pakai Sepatu Hak Tinggi Saat Naik Pesawat
- Update Perang Dagang: AS Isyaratkan Negosiasi Trump dan Xi Jinping
- Ini Dia Penyebab Kebakaran di Asrama Mako Brimob
- Fiji Bantah 7 Turis Keracunan Alkohol, Diduga Kena Penyakit Misterius
- Viral Kucing 'Oren' Ditinggal Pemilik di Bandara, Ada Luka di Tubuhnya
- 7 Manfaat Timun Suri, Buah Segar yang Wajib Ada di Bulan Ramadan
- Pemilik Akun Presiden Ono Niha Diamankan Kepolisian
- Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Rp35 Ribu Jadi Rp1.940.000 per Gram
- Polisi Bakal Paksa Rizieq Shihab Swab Test saat Menginjakkan Kaki di Polda
- Baru Dibuka untuk Turis, Wisata Korea Utara Mendadak Ditutup Lagi
- Disebut Lakukan Monopoli, Google Ajukan Banding Soal Keputusan Pengadilan AS
- Wamen PPPA Ungkap Eksploitasi Seksual Anak Kejahatan Lintas Batas
- Hasil Tes Urine Negatif, Saipul Jamil akan Segera Dibebaskan
- Pemkab Kediri Cetak Role Model Remaja Lewat Duta Genre
- Update Perang Dagang: AS Isyaratkan Negosiasi Trump dan Xi Jinping
- Cerita Ruang Pintar PNM Untuk Anak Indonesia
- Maruarar Sirait Pamit dari PDIP, TKN: Prabowo
- Tipu Tjahjo Kumolo, Pengangguran Ini Diringkus Polisi
- Pengalaman Inspiratif Politik Prabowo Subianto: Dari Panggung Militer ke Politik Indonesia